Diposting oleh pendsains10.blogspot.com | 3 komentar

Laporan Praktikum Fluida (2)



LAPORAN PRAKTIKUM FLUIDA
                                                          ELASTISITAS SPAGHETTI





Oleh:

1.      Dza’ina Dzuun Ni’mah      (123654210)
2.      Widya Astutik                    (123654221)
3.      Indraini Ida Safitri             (123654235)
4.      Milda Dwi Lestari              (123654243)
5.      Noer Indria Chriswanti      (123654245)




FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2014



ELASTISITAS SPAGHETTI
ABSTRAK


Kami telah melakukan percobaan elastisitas spaghetti di Laboratorium Sains pada hari Senin, 12 April 2014 yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu perebusan terhadap elastisitas spaghetti. Adapun metode percobaan yang kami lakukan yaitu memasukkan 500 ml air ke dalam panic dan memanaskannya hingga mendidih. Memotong panjang spaghetti sebesar 10 cm kemudian memasaknya selama 3 menit. Meniriskan spageti ke dalam piring. Menarik spaghetti hingga tepat akan putus dan mengukur panjangnya. Kemudian mengulangi dengan waktu perebusan 6 dan 9 menit. Sedangkan variabel yang kami gunakan adalah variabel manipulasi, yaitu waktu perebusan; variabel respon, yaitu panjang spaghetti saat ditarik hingga tepat akan putus; dan variabel kontrol, yaitu jenis spaghetti, jumlah air yang digunakan untuk merebus. Hasil yang diperoleh yaitu pada waktu perebusan 180 detik, memeiliki penambahan panjang 0,2 cm dari panjang awal dan mengalami regangan 0,02 cm, waktu perebusan 360 detik memiliki penambahan panjangnya 1 cm dari panjang awal dan mengalami regangan 0,1 cm, waktu perebusan 540 detik memiliki penambahan panjang 5 cm dari panjang awal dan mengalami regangan 0,5 cm. Adapun nilai yang dihasilkan sama dengan nilai yang didapat secara teori, yaitu semakin lama waktu perebusan spaghetti maka semakin panjang regangan spaghetti.
  


BAB I
PENDAHULUAN

    A.    Latar Belakang
Elastisitas adalah sifat dimana benda kembali pada ukuran dan bentuk awalnya ketika gaya-gaya yang mendeformasikan (mengubah bentuknya) dihilangkan. Batas elastis suatu benda adalah tegangan yang terkecil yang akan menghasilkan gangguan permanen pada benda. Ketika diberikan tegangan melebihi batas ini, benda tidak akan kembali persis seperti keadaan awalnya setelah tegangan tersebut dihilangkan (Bueche, 2006: 98).
Sebuah benda dikatakan elastis sempurna jika setelah gaya penyebab perubahan bentuk dihilangkan benda akan kembali ke bentuk semula. Sekalipun tidak terdapat benda yang elastik sempurna, tetapi banyak benda yang hampir elastik sempurna, yaitu sampai deformasi yang terbatas disebut limit elastik. Elastisitas bahan tergantung dari jenis bahan. Meskipun dua bahan tersusun dari molekul atau unsur yang sama, apabila struktur penyusunannya berbeda, maka elastisitas dua bahan tersebut juga berbeda.
Oleh karena itu dilakukan percobaan ini untuk mengetahui faktor-faktor fisis yang memberikan pengaruh terhadap elastisitas spageti.
                                  
    B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, kami dapat membuat rumusan masalah, yaitu “Bagaimana faktor-faktor fisis yang berpengaruh terhadap elastisitas spageti?”

    C.     Tujuan 
           Mengetahui faktor-faktor fisis yang berpengaruh terhadap elastisitas spageti.



BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Benda elastis adalah bahan yang mudah diregangkan serta selalu cendrung pulih ke keadaan semula, dengan menggunakan gaya reaksi elastisitas atas gaya tegangan yang meregangnya. Menurut hooke, regangan sebanding dengan tegangannya, dimana yang dimaksud dengan regangan adalah presentasi  perubahan dimensi. Tegangan adalah gaya yang merenggang persatuan luas penampang yang di kenainya ( Soedojo, 2004: 33).
Regangan (Strain) adalah “Perbandingan antara pertambahan panjang (∆L) terhadap panjang mula-mula (Lo)”. Regangan dinotasikan dengan e dan tidak mempunyai satuan.
Elastisitas adalah sifat dimana benda kembali pada ukuran dan bentuk awalnya ketika gaya-gaya yang mendeformasikan (mengubah bentuknya) dihilangkan. Batas elastis suatu benda adalah tegangan yang terkecil yang akan menghasilkan gangguan permanen pada benda. Ketika diberikan tegangan melebihi batas ini, benda tidak akan kembali persis seperti keadaan awalnya setelah tegangan tersebut dihilangkan (Bueche, 2006: 98). 
Sebuah benda dikatakan elastis sempurna jika setelah gaya penyebab perubahan bentuk dihilangkan benda akan kembali ke bentuk semula. Sekalipun tidak terdapat benda yang elastik sempurna, tetapi banyak benda yang hampir elastik sempurna, yaitu sampai deformasi yang terbatas disebut limit elastik. Jika benda berdeformasi di atas limit elastiknya, dan apabila gaya-gaya dihilangkan, maka benda-benda tersebut tidak kembali ke bentuk semulanya. Benda ini disebut bersifat plastik. Perbedaan antara sifat elastik dan plastik hanyalah terdapat pada tingkatan dalam besar atau kecilnya deformasi yang terjadi (Sarojo, 2002: 318).


BAB III
METODE PERCOBAAN

      A.    Rancangan Percobaan
             


       B.    Alat dan Bahan
1.      Spageti                                          9 batang
2.      Panci                                             1 buah
3.      Kompor                                         1 buah
4.      Piring                                             1 buah
5.      Termometer                                   1 buah
6.      Gelas kimia                                   1 buah
7.      Stopwatch atau arloji                    1 buah
8.      Mistar                                            1 buah
9.      Air                                                 500 ml            

     C.     Variabel Percobaan
            Variabel manipulasi     : waktu perebusan
            Variable kontrol          : spageti, panjang spageti sebelum direbus, jumlah air
            Variable respon           : panjang spageti setelah ditarik, regangan spaghetti

     D.     Hipotesis
           Semakin lama spageti direbus, maka semakin panjang spageti setelah ditarik

     E.    Langkah Percobaan
1.      Menyiapkan alat dan bahan.
2.      Memasukkan 500 ml air ke dalam panci.
3.      Memanaskan air hingga mendidih.
4.      Memotong panjang spaghetti sebesar 10 cm.
5.      Memasukkan spageti ke dalam panci.
6.      Menunggu selama 3 menit dengan mengamati suhu air menggunakan termometer.
7.      Meniriskan spageti ke dalam piring.
8.      Menarik spaghetti hingga tepat akan putus dan mengukur panjangnya.
9.      Mencatat dalam tabel data pengamatan. 
10. Mengulangi langkah no. 4-8 dengan waktu merebus 6 dan 9 menit.
     
BAB IV
DATA DAN ANALISIS

     A.    Data


No.
Waktu Perebusan
(t ± 1) s
Suhu
(T ± 1) 0C
Panjang Awal
(ℓ1 ± 0,1) cm
Panjang Akhir
(ℓ2 ± 0,1) cm
Perubahan Panjang
(∆ℓ = ℓ2 - ℓ1) cm
Regangan
( E = ∆ℓ ) cm
 1
1
180
96
10,0
10,2
0,2
0,02
2
360
96
10,0
11,0
1,0
0,1
3
540
96
10,0
15,0
5,0
0,5
  
         Grafik 1. Grafik data pengamatan
         


     B.    Analisis

Dari data hasil percobaan, dapat dianalisis bahwa pada waktu perebusan 180 detik, suhu 96 0C spageti yang memiliki ukuran panjang awal 10 cm setelah dipanaskan dan ditarik hingga tepat akan putus, panjangnya menjadi 10,2 cm dan mengalami regangan 0,02 cm. Sedangkan pada waktu perebusan 360 detik, suhu 96 0C spageti yang memiliki ukuran panjang awal 10 cm setelah dipanaskan dan ditarik hingga tepat akan putus, panjangnya menjadi 11,0 cm dan mengalami regangan 0,1 cm. Dan pada waktu perebusan 540 detik, suhu 96 0C spageti yang memeiliki ukuran panjang awal 10 cm setelah dipanaskan dan ditarik hingga tepat akan putus, panjangnya menjadi 15,0 cm dan mengalami regangan 0,5 cm. 
Berdasarkan grafik di atas, diketahui bahwa pada waktu 180 detik, regangan yang didapatkan adaalah 0,02 cm. Pada waktu 360 detik regangan yang didapatkan adalah 0,1 cm. Dan pada waktu 540 detik, regangan yang di dapatkan adalah 0,5 cm.

BAB V
PEMBAHASAN

Elastisitas pada spaghetti dapat dipengaruhi oleh berbagai hal. Pada percobaan ini, kami memanipulasi lama perebusan,sedangkan panjang awal spaghetti sama, yaitu 10 cm dan suhu perebusan sama, yaitu 960 C.  Setelah mengalami perebusan, spaghetti ditarik sampai tepat hampir putus, hal ini dikarenakan perpanjangan maksimum dicapai pada titik patah. Elastisitas pada spaghetti juga dapat dipengaruhi oleh komposisi dari spaghetti tersebut, namun dalam percobaan ini, kami tidak memanipulasi jenis spagheti yang kami gunakan, kami menggunakan spaghetti yang bermerk sama.
Berdasarkan hasil percobaan yang telah kami lakukan bahwa lama perebusan  mempengaruhi elastisitas spaghetti. Semakin lama proses perebusan maka regangan yang terjadi pada spaghetti akan semakin tinggi. Pada percobaan ini, dengan lama perebusan 180 detik, suhu 96 0C spaghetti yang memiliki ukuran panjang awal 10 cm setelah ditarik tepat akan putus  panjangnya berubah menjadi 10,2 cm hal ini menunjukkan spaghetti mengalami regangan 0,02 cm. Sedangkan dengan lama  perebusan 360 detik, suhu 96 0C spaghetti yang memiliki ukuran panjang awal 10 cm setelah ditarik tepat hampir putus panjangnya menjadi 11,0 cm hal ini menunjukkan spaghetti mengalami regangan 0,1 cm. Dan dengan waktu perebusan 540 detik, suhu 96 0C spaghetti yang memiliki ukuran panjang awal 10 cm setelah ditarik tepat hampir putus panjangnya menjadi 15,0 cm hal ini menunjukkan spaghetti mengalami regangan 0,5 cm. 
Spaghetti yang telah diberikan gaya, tidak dapat kembali ke bentuk semula / panjang awal. Hal ini menunjukkan bahwa spaghetti termasuk benda plastik. Benda plastis adalah benda yang tidak dapat kembali ke bentuk / keadaan semula setelah gaya yang diberikan dihilangkan.


BAB VI
KESIMPULAN

Berdasarkan laporan dari hasil percobaan yang kami lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa faktor-faktor fisis yang berpengaruh terhadap elastisitas spaghetti adalah lama perebusan yang diberikan pada spaghetti. Tercatat bahwa semakin lama spaghetti direbus, maka tingkat elastisitas spaghetti semakin panjang. Selain itu, dari percobaan yang kami lakukan dapat diketahui bahwa spaghetti merupakan benda plastic karena spaghetti yang telah diberikan gaya tidak dapat kembali ke bentuk semula / panjang awal.
 


DAFTAR PUSTAKA

Apriandi, Irwan Hadisaputra. 2012. Laporan Elastisitas, (Online), (http://irwanblogwaringin.blogspot.com/2012/06/laporan-elastisitas.html, diakses 9 Mei 2014).
Nastiti, Hanifah. 2011. Tegangan (Stress) dan Regangan (Strain), (Online), (http://hanifahnastiti.blogspot.com/2011/01/tegangan-stress-dan-regangan-strain.html, diakses 13 Mei 2014).


Lampiran 1. Laporan sementara

 Lampiran 2. Hasil data


 Lampiran 3. Gambar










 















3 komentar: